Profil Desa Tambaksari
Ketahui informasi secara rinci Desa Tambaksari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Tambaksari, Kuwarasan, Kebumen. Mengupas tuntas jejak sejarah "tambak" (bendungan/irigasi), potensi pertanian padi yang didukung sistem irigasi unggul, serta peran vital P3A dalam menjaga ketahanan pangan dan budaya air.
-
Sejarah dan Filosofi "Tambak" sebagai Sumber Kehidupan
Nama desa ini mencerminkan warisan sejarah dan kearifan lokal dalam pengelolaan air melalui "tambak" (bendungan/tanggul), yang menjadi intisari kemakmuran agraris.
-
Keunggulan Sistem Irigasi dan Peran Aktif P3A
Desa ini memiliki keunggulan pada sistem irigasi yang terorganisir dan dikelola secara partisipatif oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), memastikan distribusi air yang adil dan efisien.
-
Pertanian Padi sebagai Pilar Utama Ekonomi
Berkat manajemen air yang unggul, sektor pertanian, khususnya padi, menjadi tulang punggung ekonomi yang stabil dan menjadikan desa ini salah satu lumbung pangan penting di wilayahnya.
Desa Tambaksari, sebuah kawasan agraris yang subur di Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen, menyimpan sebuah identitas yang mendalam dan berakar kuat pada kearifan lokal dalam mengelola sumber daya alam. Namanya, "Tambaksari," bukan sekadar sebutan, melainkan sebuah prasasti hidup yang menceritakan tentang warisan budaya air. "Tambak," yang berarti bendungan, tanggul, atau kolam dan "Sari," yang bermakna inti atau intisari, secara kolektif menggambarkan sebuah wilayah yang kemakmurannya bersumber dari kemampuan mengelola air.Profil ini akan menelusuri secara komprehensif setiap aspek yang menjadikan Desa Tambaksari sebuah komunitas yang tangguh dan produktif. Mulai dari jejak sejarah di balik namanya, kondisi geografis dan demografi terkini, hingga sistem pemerintahan yang berjalan. Fokus utama akan diberikan pada bagaimana desa ini menerjemahkan warisan "budaya air" menjadi sebuah sistem pertanian modern yang efisien, didukung oleh kelembagaan lokal yang kuat seperti P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air). Dengan menyajikan data akurat dan analisis objektif, artikel ini bertujuan memberikan gambaran utuh tentang Desa Tambaksari sebagai penjaga ketahanan pangan yang vital di Kebumen.
Jejak Sejarah Tambaksari: Filosofi Air sebagai Intisari Kemakmuran
Untuk memahami Desa Tambaksari, kita harus kembali ke makna namanya. Menurut penuturan turun-temurun, nama ini lahir dari peran vital sebuah "tambak" di masa lalu. "Tambak" ini bisa merujuk pada sebuah bendungan, tanggul penahan air, atau sistem pengairan yang menjadi kunci bagi kesuburan lahan pertanian di sekitarnya. Infrastruktur air inilah yang menjadi "sari" atau inti dari kehidupan dan kemakmuran (kemakmuran) masyarakat.Filosofi ini mengajarkan bahwa air bukan sekadar sumber daya alam, melainkan anugerah yang harus dikelola dengan bijaksana, adil, dan gotong royong. Warisan pemikiran ini membentuk karakter masyarakat Tambaksari yang sangat menghargai air dan memiliki ikatan sosial yang kuat dalam hal pengelolaan irigasi. Tradisi membersihkan saluran air bersama, musyawarah pembagian air, dan upacara adat terkait siklus tanam menjadi bukti hidupnya budaya air ini hingga sekarang.
Kondisi Geografis dan Wilayah Administratif
Secara geografis, Desa Tambaksari terletak di dataran rendah yang menjadi bagian dari lumbung pangan Kabupaten Kebumen. Kontur tanahnya yang relatif datar dan dialiri oleh jaringan irigasi membuatnya menjadi lokasi prima untuk pertanian padi sawah. Desa ini memiliki akses yang baik ke pusat kecamatan Kuwarasan, yang menunjang kelancaran aktivitas ekonomi dan sosial warganya.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kebumen yang dirilis pada tahun 2025 (untuk data tahun 2024), luas wilayah Desa Tambaksari tercatat sekitar 1,73 kilometer persegi (173 hektare). Hampir seluruh lahannya merupakan lahan basah yang dimanfaatkan untuk pertanian padi. Batas-batas wilayah administratif Desa Tambaksari yaitu sebagai berikut:
Di sebelah Utara, berbatasan dengan Desa Pondokgebangsari.
Di sebelah Timur, berbatasan dengan Desa Kuwaru.
Di sebelah Selatan, berbatasan dengan wilayah Kecamatan Puring.
Sementara di sebelah Barat, berbatasan dengan wilayah Kecamatan Puring.
Berbatasan langsung dengan kecamatan lain di dua sisi memberikannya posisi strategis dalam interaksi ekonomi dan sosial antarwilayah.
Demografi dan Karakter Sosial Petani
Menurut data kependudukan termutakhir, Desa Tambaksari dihuni oleh 2.655 jiwa. Dengan luas wilayah 1,73 km², maka tingkat kepadatan penduduk desa ini mencapai sekitar 1.535 jiwa per kilometer persegi. Mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian, menjadikan ritme kehidupan desa sangat selaras dengan siklus tanam dan panen.Karakter sosial masyarakat Desa Tambaksari sangat kental dengan nilai-nilai agraris. Mereka adalah komunitas pekerja keras yang memiliki semangat gotong royong yang tinggi, terutama dalam hal-hal yang menyangkut kepentingan bersama seperti pengelolaan air irigasi. Kelembagaan sosial seperti kelompok tani dan P3A menjadi wadah penting bagi warga untuk berinteraksi, berbagi pengetahuan, dan menyelesaikan masalah secara kolektif. Sebagai masyarakat Jawa, nilai-nilai kerukunan dan musyawarah mufakat selalu diutamakan.
Tata Kelola Pemerintahan Desa
Pemerintahan Desa Tambaksari dijalankan oleh Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya yang bertugas memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Kantor Balai Desa menjadi pusat kegiatan administrasi, perencanaan pembangunan, dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Pemerintah desa memegang peran penting dalam memfasilitasi program-program pembangunan, baik yang bersumber dari pemerintah pusat, daerah, maupun yang diinisiasi secara mandiri oleh desa.Pemerintah Desa bekerja dalam kemitraan dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil selaras dengan aspirasi masyarakat. Pengelolaan Dana Desa dilakukan secara transparan dan akuntabel, dengan prioritas utama pada pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur pertanian serta program pemberdayaan ekonomi yang relevan dengan potensi desa.
Pilar Ekonomi: Pertanian Presisi Berbasis Keunggulan Irigasi
Perekonomian Desa Tambaksari hampir sepenuhnya bertumpu pada sektor pertanian, dengan padi sebagai komoditas tunggal yang paling dominan dan vital. Keberhasilan sektor ini tidak hanya disebabkan oleh kesuburan tanah, tetapi lebih kepada keunggulan dalam manajemen air.Jantung dari produktivitas pertanian di Tambaksari ialah sistem irigasinya yang terkelola dengan baik. Keberhasilan sistem ini sangat bergantung pada peran aktif Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Lembaga lokal ini menjadi contoh nyata bagaimana pengelolaan sumber daya berbasis komunitas dapat berjalan efektif. P3A bertanggung jawab atas beberapa fungsi krusial, antara lain menyusun jadwal pembagian air secara adil dan merata ke seluruh areal persawahan, mengorganisir kegiatan gotong royong untuk membersihkan dan memperbaiki saluran irigasi secara berkala, serta menjadi mediator jika terjadi sengketa air antarpetani. Berkat peran P3A, pasokan air ke sawah menjadi lebih terjamin, yang pada akhirnya memungkinkan petani untuk mencapai indeks pertanaman (IP) yang tinggi, sering kali hingga tiga kali panen dalam setahun.
Infrastruktur Penunjang Pertanian dan Kehidupan Warga
Fokus utama pembangunan infrastruktur di Desa Tambaksari ialah untuk menunjang sektor pertanian. Pemerintah desa secara rutin mengalokasikan anggaran untuk pemeliharaan dan normalisasi saluran irigasi primer, sekunder, dan tersier. Pembangunan dan perbaikan jalan usaha tani juga menjadi prioritas untuk memudahkan akses petani ke sawah dan memperlancar pengangkutan hasil panen.Selain infrastruktur pertanian, sarana dasar lainnya seperti jalan desa, jembatan, dan drainase lingkungan juga terus ditingkatkan kualitasnya. Seluruh desa telah terlayani oleh jaringan listrik PLN. Akses terhadap air bersih untuk kebutuhan rumah tangga dipenuhi melalui sumur pribadi dan program PAMSIMAS. Di bidang komunikasi, ketersediaan sinyal internet memungkinkan petani untuk mengakses informasi terbaru mengenai teknik pertanian, prakiraan cuaca, dan harga pasar.
Tantangan dan Visi Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Tantangan terbesar yang dihadapi Desa Tambaksari di masa depan berkaitan erat dengan air dan iklim. Perubahan iklim yang tidak menentu dapat menyebabkan kekeringan ekstrem atau banjir, yang mengancam stabilitas pasokan air irigasi. Tantangan lainnya ialah regenerasi petani dan pengurus P3A, memastikan bahwa pengetahuan dan kearifan lokal dalam mengelola air dapat diwariskan kepada generasi muda. Selain itu, ketergantungan pada satu komoditas (padi) juga memiliki risiko ekonomi jika harga pasar anjlok.Visi pembangunan Desa Tambaksari ke depan ialah menjadi pusat pertanian berkelanjutan yang adaptif terhadap perubahan iklim. Strategi yang dapat ditempuh antara lain memperkenalkan teknologi pertanian hemat air seperti metode SRI (System of Rice Intensification), mendorong diversifikasi tanaman bernilai ekonomi tinggi di lahan pekarangan, dan memperkuat kapasitas kelembagaan P3A melalui pelatihan manajemen modern. Optimalisasi peran BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) juga dapat dijajaki untuk membangun unit usaha di bidang agribisnis, seperti penggilingan padi modern atau pemasaran beras kemasan dengan merek lokal.
Penutup
Desa Tambaksari, Kecamatan Kuwarasan, adalah sebuah bukti hidup bahwa peradaban agraris yang unggul dibangun di atas fondasi manajemen air yang bijaksana. Warisan "tambak" dari para leluhur terus hidup, bukan dalam bentuk fisik semata, tetapi dalam semangat gotong royong dan kelembagaan sosial yang kokoh dalam mengelola air. Kemampuan untuk menjaga dan melestarikan budaya air inilah yang menjadikan Desa Tambaksari sebagai salah satu pilar penting dalam menjaga kedaulatan pangan Kabupaten Kebumen, sebuah intisari kemakmuran yang terus mengalir dari generasi ke generasi.
